Fendi Fall/Winter 2021, Cara Kim Jones Olah Legasi sang ‘Dinasti’

A new page of Fendi. 

 

Koleksi Fendi Fall/Winter 2021 adalah selebrasi keeleganan Italia dengan savoir-faire khas sang rumah mode, dikisahkan untuk pertama kalinya oleh Kim Jones. 

Jika kita melihat kembali sejarah Fendi, rumah mode tersebut didirikan oleh 5 bersaudara – Paola, Anna, Franca, Carla, dan Alda – pada tahun 1925. Hampir satu abad setelahnya, Fendi masih berdiri teguh di bawah kepemimpinan Silvia Venturini Fendi. “The Fendi family are women of intellect who work hard – and that’s what I wanted to celebrate,” ujar Jones.

Merefleksikan ide tersebut, tema ‘dinasti’ menjadi narasi utama dari koleksi ini. Pakaian yang dikreasikan untuk para perempuan yang mengukir sejarah; mereka yang mengekspresikan kelembutan, kemewahan, dan keeleganan dalam busana sehari-harinya. Pilihan-pilihan mereka adalah gaya yang timeless, chic, dan wearable. Contohnya, jubah dari bonded suede, siluet bell sleeve dari washed mink, setelan kemeja dan celana dari sutra perak, atau shirt jacket bernuansa utilitarian yang terinspirasi dari gaya busana Silvia Fendi sendiri.

But keep in mind that this is a new era with new rules. Salah satu buktinya adalah sebuah jubah bulu rubah yang menjadi salah satu standout look dari koleksi ini, yang seluruhnya dikreasikan dari bahan-bahan upcycled. Palet koleksi ini menggunakan warna-warna yang kerap Anda asosiasikan dengan understated elegance, seperti mauve, beige, nude pink, taupe, cokelat, serta hitam dan putih. “Fun isn’t always about bright colours.” tambah Jones. “It can be about really luxurious self indulgence, which pleases the person wearing it more than anyone else.”

Di sini, elemen ‘fun’ tersebut ia ekspresikan melalui permainan tekstur, material, dan print. Jones juga mengikutsertakan elemen-elemen couture seperti gaun dari marbled silk serta aksen rosette blooms dan organza lembut. Legasi Karl Lagerfeld pun di referensi oleh Jones melalui monogram Karligraphy dan sepatu Fendi First. Kemudian, pada koleksi perhiasan, Delfina Delettrez Fendi memperkenalkan sebuah koleksi baru bernama Fendi O’Lock dengan sebuah desain padlock yang hanya dapat dibuka dengan memasukkan kode FENDI padanya, serta koleksi wax seal pendants yang dihias dengan emblem Karligraphy. 

Presentasi ini juga diisi oleh model-model tas baru dari sang rumah mode di bawah direksi Silvia Fenturini Fendi. Salah satunya adalah Fendi First, clutch berhias monogram FF yang dikreasikan dari shearling, leather, dan exotics. Kreasi-kreasi dari Fendi Hand in Hand project –  sebuah proyek reinterpretasi Fendi Baguette dari 20 artisan Italia – juga hadir di musim ini. Siluet-siluet baru lainnya adalah tote bag Fendi Way dan shoulder bag Fendi Touch, serta interpretasi segar dari Peekabo dan Sunshine Shopper dengan detil-detil stitching Selleria.

One word to describe Jones’ ready-to-wear debut at Fendi is ‘exceptional’. Beberapa media telah memberikan julukan ‘Lagerfeld era baru’ terhadap sang desainer, dan dengan peran barunya di Fendi yang telah menjadi daerah kekuasaan Lagerfeld sejak tahun 1965 dapat membawa perbandingan antara kedua bintang fashion tersebut. But through this collection, Jones clearly shows that he has his own Fendi code to crack.