This is the new Code 11.59.
Dikisahkan pada abad ke-17, Paus Alexander VII yang mengalami insomnia sangat terganggu dengan suara jarum jam di malam hari. Sang pemimpin umat Katolik itu pun mengajukan permintaan khusus kepada clockmakers Campani bersaudara di Roma untuk dibuatkan jam yang sesuai kebutuhannya. Hasil kreativitas yang terwujud adalah wandering hours clock yang dibaca secara paruh-lingkaran pada sebagian area yang mengindikasikan quarter hours.
Jam tersebut adalah cikal bakal dari sistem wandering hours pada dunia horologi. Perkembangan sistem jam tangan yang diadopsi ke pocket watches ini semakin populer di abad ke-18. Jam dengan sistem tersebut biasa dijadikan sebagai hadiah spesial dan umumnya menampilkan dekorasi berupa gambaran sosok-sosok ternama. Pada perkembangan selanjutnya di abad ke-19, area indikator waktu yang tadinya 180 derajat berganti menjadi 120 derajat. Selain itu, muncul juga yang versi 360 derajat sebelum akhirnya tergantikan popularitasnya dengan mekanisme jumping hours khas era Art Deco di awal abad ke-20.
Pada tahun 1989, watch maker Audemars Piguet mengetahui perihal sistem wandering hours ini dari sebuah artikel di sebuah jurnal jam tangan. Melalui pengembangan selama 18 bulan, dirilislah wandering hours watch pertama Audemars Piguet pada tahun 1991. Julukan Star Wheel untuk jam tangan tersebut kemungkinan merujuk pada tiga bintang yang menopang sapphire hour discs pada central wheel. Hingga tahun 2003 tercipta sekitar 300 jam tangan Star Wheel dengan desain beragam. Beberapa di antaranya menyertakan batu mulia maupun bergaya openworked. Kini hadir Star Wheel terbaru yang bernapas lebih kontemporer.
Starwheel Code 11.59 menampilkan sebuah minute scale dalam bentuk busur 120 derajat di area angka 10 hingga 2. Sementara untuk indikasi jamnya adalah 3 buah disk bernomor 1-12 yang dirangkai secara tertentu dan dengan mekanisme putaran sedemikian rupa sehingga urutan waktu berjalan tepat. Disk tersebut terbuat dari aluminium dengan PVD treatment hitam serta berhias opaline sandblasted finishing. Sebagai background dari ketiga disk tersebut adalah blue aventurini yang kontras. Lalu hanya ada satu jarum pada jam tangan ini yang digunakan sebagai penghitung detik.
Timepiece ukuran 41 mm dengan bezel bahan white gold 18 karat ini beroperasi menggunakan selfwinding Calibre 4310 yang power reserve-nya mencapai 70 jam. Memiliki kemampuan water resistant hingga 30 meter, jam tangan ini dipasangkan dengan textured black rubber-coated strap yang dilengkapi pin buckle berhias engraving logo Audemars Piguet. For sure this timepiece should be in your collectible list!