Artistic fashion or fashionable art?

 

Dalam proses mendesain koleksi Valentino Haute Couture Fall/Winter 2021, Creative Director Pierpaolo Piccioli mulai dengan ide akan interaksi kreatif, di mana suatu bidang mampu berdialog dengan bidang lain. Untuk percakapan yang ia harapkan berlangsung dengan dunia mode, Piccioli memilih bidang seni. 

Berjudul “Valentino Des Atelier”, pembuatan koleksi ini melibatkan 17 pelukis yang menuangkan inspirasi seni dari masing-masing kepala. Hadir intarsia coat, yang terbuat dari 150 kain berbeda dari satin hingga taffeta yang dihiasi sequins. Bagian depannya pun menyerupai lukisan. “Painting is contemporary art to what haute couture to fashion,” ujar Pierpaolo Piccioli. 

Seniman Rui Wu membawa kesan dramatis pada kreasi-kreasi cape bermodel bouillonne bersama slip dress berhias sequins. Cape tersebut tampil istimewa karena memiliki motif dari gambar refleksi bulan di danau yang dibidik olehnya. Milliner Phillip Treacy pun turut terlibat melengkapi kreasi headpiece bermaterialkan faux feathers yang tampil fluid selayaknya jellyfish dan dipadu bersama kreasi balloon dress mini, poncho cape purple, maupun sleeveless mini dress kuning, terinspirasi oleh kreasi arsip Valentino di era 60-an.

Eksplorasi palet warna vibran merupakan salah satu dari daya tarik koleksi ini. Alur presentasi diciptakan cerah dimulai dari merah, fuschia, purple, hijau, electric blue, yellow, hingga neon green. Siluet-siluet breathtaking hadir dalam gaya victorian dress warna ungu pekat, kuning saffron dengan aksen ruffle di bagian bahu, neon green dengan aksen draping dan tali yang seduktif.

Visi haute couture untuk laki-laki terwujud dalam ragam menswear yang daring dan penuh layer seperti perpaduan glitter jacket bersama midi skirt dan celana warna metallic purple, oversized suit warna salmon, feather top bersama kemeja sifon dan celana sequins biru. Siluet kreasinya pun didesain fluid dimana turtleneck soft pink tampil oversized, maupun kemeja yang bermaterial airy untuk kesan opulent.