Made with ethical consideration and sustainability aspects.
Hampir 30 tahun setelah L’Eau d’Issey dirilis, Issey Miyake Parfums menghadirkan wewangian baru, A Drop d’Issey. Inspirasinya adalah tetesan air. A drop of water is just like a lens that reflects the world with a unique perspective; magnifying the wonder of nature.
Aroma bunga lilac menjadi jiwa utama parfum ini. Diracik oleh perfumer Ane Ayo, fragrance ini memiliki sentuhan almond pada top notes-nya. Padanan dengan wangi orange blossom dan damask rose, almond milk accord, upcycled cedarwood, serta vanillin melengkapi kekayaan olfactory dari parfum ini.
Wewangian yang dibuat dengan ethical consideration seperti fair farming dan fair trade dengan para petani ini juga mempertimbangkan aspek sustainability dalam proses pembuatannya. Desain botol dan kemasan serta pemilihan bahan parfumnya didasarkan pada hal-hal tersebut. Materi sintetis yang digunakan untuk membuat parfum dikombinasikan dengan ingredients alami.
“While developing the fragrance, I used the EcoScent Compass (grade A from Firmenich), a tool that evaluates my formulas based on three criteria: green properties, environmental impact, and social impact. This gave me the ability to offer the best solution in terms of eco-responsibility for each creation,” ucap sang perfumer.
A Drop d’Issey hadir dalam botol rancangan desainer Amerika, Todd Bracher, yang juga sebelumnya merancang botol beberapa parfum Issey Miyake, termasuk Nectar d’Issey yang berbentuk lonjong. Kali ini, seturut dengan inspirasi parfum A Drop d’Issey, Bracher mendesain botol berbentuk tetesan air dalam konstruksi yang ergonomis. Lekukan pada botol bening tersebut memberi cara pandang berbeda kala Anda melihat sekitar melaluinya.
Wewangian A Drop d’Issey tersedia dalam 3 pilihan ukuran, yakni 30ml, 50ml, dan 90ml.