Yes, it is something that we can build.
Satu tahun bertahan di momen pandemi memunculkan refleksi diri untuk tak kehilangan harapan. Akan tetapi akan dengan mudahnya kah kita bisa bersikap optimistis dalam memandang laju kehidupan? Apakah sikap seperti itu bisa ditumbuhkan? Melansir halaman Harper’s Bazaar UK, berikut ini adalah 5 hal yang bisa coba Anda terapkan untuk menumbuhkan sikap optimistis.
Hadirkan Memori Positif
Menghadirkan memori positif akan membantu pikiran untuk mampu bertahan ketika berada di dalam situasi kelabu. Hal ini senada dengan konsep “the upward of spiral positive actions” yang diusung oleh profesor Amerika Barbara Fredrickson. Dengan memori positif, perspektif yang lebih optimistis bisa dibangun.
Berdamai dengan Kenyataan
Ketika mengalami kegagalan, bukan berarti Anda tak boleh sedih. Bersedihlah pada waktunya. Akan tetapi, penting juga untuk kemudian berupaya untuk menerima kenyataan tersebut apa adanya. Hidup berisi banyak posibilitas. Jangan sampai Anda masih berada dalam kondisi terpuruk karena belum berdamai dengan kenyataan, padahal kesempatan baru sudah di depan mata. Setelah berdamai dengan kenyataan, pikiran Anda bisa memasuki “lembaran baru” dan ini adalah gerbang untuk kembali memupuk optimisme.
Tentukan Batas
Tak ada aktivitas yang baik dalam kadar berlebihan. Dalam bukunya bertajuk “Thrive”, media mogul Arianna Huffington mengemukakan bahwa menentukan batas bukanlah untuk membatasi, melainkan menentukan langkah yang terukur sesuai kemampuan. Agar Anda bisa merespon sesuatu dengan sadar dan efisien. Perhatikan apakah Anda sudah terlalu banyak mengkonsumsi makanan kurang sehat, berlebihan bekerja, atau menonton berita buruk berlebihan, atau hal-hal berlebihan lain yang bisa berdampak pada mood bahkan tingkat optimisme Anda.
Lakukan Sesuatu untuk Orang Lain
Membahagiakan orang lain dapat merilis chemical baik bagi tubuh. Hal itu juga menciptakan sense-of-belonging yang mengusir rasa kesepian, serta membuat cara pandang hidup jadi lebih bermakna. Keseimbangan antara mencintai diri sendiri dan orang lain adalah salah satu kunci kebahagiaan, melihat hidup secara lebih cerah, dan merefleksikan harapan untuk bersikap optimistis.