A cultural attraction within the resort area.
Ayana Group belum lama ini melakukan soft opening dari Saka Museum di Bali. The Editors Club berkesempatan mengunjungi langsung museum budaya yang berlokasi di dalam Ayana Estate Jimbaran tersebut sebelum resmi beroperasi di tahun 2024 mendatang.
Museum yang dikonstruksi oleh Napp Studio & Architects Limited berdasar filosofi Tri Hita Karana itu terdiri dari dua lantai. Arsitekturnya tampil ultra-modern menganut konsep industrial dan penuh sudut lancip. Lantainya bermaterialkan batuan alami, sementara pilarnya serba putih dengan penyangga metal yang dipadu kaca tinggi dan high-ceiling.
Di lantai satu hadir ragam karya seni lukis, pahatan patung, hingga kreasi tenun. Manuskrip daun lontar oleh Ketut Kiarjja dari tahun 1700-1800 hingga sepasang patung Nandi dan Nandini dari tahun 1950-1960 dipajang dalam tatanan modern dan clean. Karya seni di sini dikurasi khusus oleh peneliti, kolektor seni dan ahli budaya termasuk diantaranya Dr James Bennet, Prof. I Made Bandem, Farah Wardani dan Marlowe Bandem. Ada pula ruang auditorium dan ruangan literasi informatif mengenai sejarah budaya Bali yang bersampingan dengan toko cendera mata dan aula indoor berkapasitas hingga 300 orang.
Naik ke lantai dua, Saka Museum memajang kreasi khas upacara Bhuta Yajna atau yang lebih dikenal dengan Ogoh-Ogoh. Sebanyak sembilan banjar terlibat di sini yang di dalamnya termasuk sejumlah seniman seperti Komang Gde Sentana Putra atau Kedux hingga Ida Bagus Nyoman Surya Wigenem atau Gusman Koi. Ogoh-ogoh sendiri dimaksudkan untuk menenangkan Batara Kala (Dewa dunia bawah dan kehancuran). Di lantai ini pula bisa dijumpai outdoor space yang dapat difungsikan sebagai event venue berkapasitas hingga 400 orang. Suasananya asri dan elegan dengan pantulan cahaya dari kaca gedung di kala senja, hamparan rumput berbunga serta pemandangan indah.
Secara eksklusif, para tamu yang menginap di Ayana Estate Jimbaran dapat melakukan reservasi kunjungan melalui website Ayana dengan bebas biaya masuk. Sementara untuk publik dan non-tamu dapat melakukan kunjungan terbatas lewat surel rsvp@sakamuseum.org. General ticket untuk Saka Museum sendiri akan diumumkan bersamaan dengan pembukaan resminya di tahun 2024 mendatang.