I.M. Pei, Architect of the Louvre Pyramid, Has Died

Arsitek ternama Ieoh Ming Pei telah meninggal dunia pada tanggal 16 Mei lalu di usia yang ke-102.

Mari melihat kembali legasi yang ia tinggalkan kepada dunia desain.

 

Ieoh Ming Pei lahir di Guangzhou, Cina pada 1917. Ia berangkat ke Amerika Serikat untuk mempelajari arsitektur di MIT dan Harvard. Di sana, ia menimba ilmu dari dua arsitek gerakan Bauhaus, Walter Gropius dan Marcel Breuer. Setelah bekerja di perusahaan Webb & Knapp milik real estate developer William Zeckendorf, pada 1955 Pei membuka firma arsitektur miliknya di New York.

John F. Kennedy Presidential Library & Museum

Di 1964, Pei memenangkan commission untuk pembangunan John F. Kennedy Presidential Library and Museum. Proyek tersebut merupakan proyek yang didambakan banyak arsitek, dan Pei dipilih sendiri oleh Jackie Kennedy untuk membangun gedung memorial mendiang suaminya. This particular commission cemented his reputation as an acclaimed architect.

Tetapi, proyek terbesar beliau tentunya adalah piramida kaca Museum Louvre. Pei adalah arsitek luar negeri pertama yang dipercayakan untuk memimpin proyek pembaharuan dari museum Prancis tersebut di 1980-an. Ide yang ia ajukan cukup revolusioner: sebuah struktur modern di tengah kompleks istana yang pertama dibangun di abad ke-12. “Saya memahami bahwa masa telah berubah, kami telah berubah. Tetapi, saya tak ingin melupakan sejarahnya. Sebuah arsitektur yang abadi harus memiliki pijakan,” ujarnya pada sebuah wawancara dengan New York Times. Walau banyak orang meragukannya, pada akhirnya, ide visioner Pei berhasil menjadi ikon baru sang Louvre.

Selama kariernya, ia mendapatkan sebutan ‘Godfather of modern architecture.’ Gaya Modernist-nya sering menuai ketidaksetujuan pada awalnya, but as the years went by, it was proven that his designs are timeless. Struktur geometris, penggunaan material yang inovatif, serta narasi kontemporer yang ia bawa menjadi karakter-karakter khas dari karyanya. Dalam merancang suatu bangunan, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan utama Pei: waktu, tempat, dan tujuan. Pei adalah salah satu arsitek paling berpengaruh di abad ke-20, dan seperti gedung-gedung yang ia bawakan, legasinya juga tak akan lekang oleh waktu.